Gema Shalawat Angklung Iringi Pertemuan Pakar Falak MABIMS

By Abdi Satria


nusakini.com-Yogyakarta- Gema shalawat dengan lantunan lirik padang pasir hingga Nusantara, menjadi irama pembuka Pertemuan Pakar Falak MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura). Pertemuan ini diselenggarakan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, di Yogyakarta. Pertemuan akan berlangsung tiga hari, 8-10 Oktober 2019. 

Harmoni melodi angklung, gambang, dan kempul dimainkan grup musik Angklung Populer Rajawali Malioboro. Selain shalawat, mereka juga membawakan sejumlah lagu melayu dan jawa, seperti Cindai, Isabela, Bengawan Solo, Perahu Layar, hingga Yogyakarta. 

Suasana pembukaan semakin meriah dengan adanya pameran beragam alat falak dan astronomi, mulai dari Astrolabe, Rubu’ Mujayyab, Mizwalah, Qiblat Tracker, Teleskop, Globe, hingga Solar System Simulator. 

Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin menyampaikan salam hormat kepada para delegasi dari negara-negara serumpun. Apresiasi disampaikan kepada organisasi Islam, Lembaga Falak, serta Pusat Kajian Astronomi yang mewakili Indonesia pada pertemuan tersebut. 

“Kami sampaikan salam hormat kepada saudara-saudara kami yang menjadi delegasi dari Negara Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura, atas segala perhatian dan kerjasama khususnya di bidang keagamaan yang selama ini telah dibangun,” ungkap Amin di Yogyakarta, Selasa (08/10) kemarin. 

Dirjen mempersilahkan para peserta untuk menikmati suasana hangat Kota Yogyakarta serta nuansa kebudayaan Islam yang banyak terabadikan dalam bentuk tradisi dan cagar budaya. 

Pertemuan Pakar Falak MABIMS akan dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. Pertemuan ini diikuti 70 pakar falak, terdiri atas Delegasi Negara MABIMS, Organisasi Masyarakat Islam, Lembaga Falakiyah Kementerian Agama, Pusat Kajian Astronomi, Akademisi Perguruan Tinggi, Aparatur Kementerian Agama Kanwil Provinsi Kemenag DIY dan Ditjen Bimas Islam. 

Pertemuan akan diisi oleh masing-masing delegasi dari negara serumpun, yang mempresentasikan materi terkait “Perkembangan Visibilitas Hilal dalam Perspektif Sains dan Fikih”. (p/ab)